Jumat, 20 Mei 2011
Rabu, 18 Mei 2011
Yanni Kembali Pimpin IPSI Papua
JAYAPURA- Pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Papua akhirnya menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) Provinsi yang sebelumnya sempat beberapa kali tertunda. Dari Musda yang berlangsung di Aula Ajen Kodam XVII Cenderawasih, Senin (16/5) lalu, Yanni kembali dipercaya memimpin IPSI Papua.
Kepada wartawan mantan ketua Pengprov IPSI Papua yang kembali terpilih menegaskan komitmennya terhadap pembinaan olahraga pencak silat di Papua. “Saya bukan ingin memiliki IPSI tetapi karena saya cinta pada IPSI.”katanya terkait terpilihnya kembali menjadi ketua IPSI Papua
Menurut Yanni, untuk pembinaan atlet silat Papua ini, pihaknya berencana membawa 20 atlet silat Papua untuk menimba ilmu ke negeri Cina. “Disana merupakan tempat yang layak untuk melatih mental dan fisik,”ujarnya.
Dikatakan bahwa untuk menjadi Ketua IPSI Papua memang harus memiliki kepribadian untuk peduli, mencintai, kuat , serta mau mengabdi bagi IPSI. Selain itu juga pemimpin IPSI harus mengerti untuk pendanaan, dimana tidak bergantung pada KONI saja. “Sebab jika suatu saat nanti ada kegitan yang tidak terprogram atau didanai oleh KONI, maka harus siap mengantisipasi apa saja terutama dalam segi pendanaan,” jelasnya
Yanni berharap semua pihak untuk mau dan siap mengembangkan IPSI dalam meraih prestasi. “Ingat dulu atlet kita sangat ditakuti dan disegani di tingkat nasional maupun internaional.”ungkap Yanni yang bertekad mengembalikan kejayaan pencak silat Papua
Kepada wartawan mantan ketua Pengprov IPSI Papua yang kembali terpilih menegaskan komitmennya terhadap pembinaan olahraga pencak silat di Papua. “Saya bukan ingin memiliki IPSI tetapi karena saya cinta pada IPSI.”katanya terkait terpilihnya kembali menjadi ketua IPSI Papua
Menurut Yanni, untuk pembinaan atlet silat Papua ini, pihaknya berencana membawa 20 atlet silat Papua untuk menimba ilmu ke negeri Cina. “Disana merupakan tempat yang layak untuk melatih mental dan fisik,”ujarnya.
Dikatakan bahwa untuk menjadi Ketua IPSI Papua memang harus memiliki kepribadian untuk peduli, mencintai, kuat , serta mau mengabdi bagi IPSI. Selain itu juga pemimpin IPSI harus mengerti untuk pendanaan, dimana tidak bergantung pada KONI saja. “Sebab jika suatu saat nanti ada kegitan yang tidak terprogram atau didanai oleh KONI, maka harus siap mengantisipasi apa saja terutama dalam segi pendanaan,” jelasnya
Yanni berharap semua pihak untuk mau dan siap mengembangkan IPSI dalam meraih prestasi. “Ingat dulu atlet kita sangat ditakuti dan disegani di tingkat nasional maupun internaional.”ungkap Yanni yang bertekad mengembalikan kejayaan pencak silat Papua
5 Atlit Silat Teluk Wondama, ikut TC Pra PON
Wasior,19 Mei 2011,
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Teluk Wondama boleh dikatakan "muda" usia mampu menempatkan lima orang atlitnya untuk ikut bergabung dengan atlit silat yang berasal dari kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Papua Barat.
Ke lima atli itu kini telah bergabung dengan Tim Silat Pra PON Papua Barat untuk mengadakan TC di Manokwari, demikian di ungkapkan oleh Pelatihnya Max Morin,S.Sos disela-sela latihan di Lapangan Korps Polisi Militer. dengan dipanggilnya ke lima atlit ini menunjukan bahwa IPSI di Wondama mulai menunjukan kemajuan,ini dibuktikan dengan Teluk Wondama telah 2 (dua)kali menjadi juara umum pada Kejuaran Daerah (Kejurda) di Manokwari secara berturut-turut, dan hingga kini gelar itu masih menjadi milik Teluk Wondama.
Para Atlit yang di Panggil dalam mengikuti TC adalah Alfred Karma,Thomas A.Edison,Faidin Bollo(Putra) dan Nelly Sidrjat,Kalvarina Rumpampam(Putri).el.2011
Ke lima atli itu kini telah bergabung dengan Tim Silat Pra PON Papua Barat untuk mengadakan TC di Manokwari, demikian di ungkapkan oleh Pelatihnya Max Morin,S.Sos disela-sela latihan di Lapangan Korps Polisi Militer. dengan dipanggilnya ke lima atlit ini menunjukan bahwa IPSI di Wondama mulai menunjukan kemajuan,ini dibuktikan dengan Teluk Wondama telah 2 (dua)kali menjadi juara umum pada Kejuaran Daerah (Kejurda) di Manokwari secara berturut-turut, dan hingga kini gelar itu masih menjadi milik Teluk Wondama.
Para Atlit yang di Panggil dalam mengikuti TC adalah Alfred Karma,Thomas A.Edison,Faidin Bollo(Putra) dan Nelly Sidrjat,Kalvarina Rumpampam(Putri).el.2011
Langganan:
Postingan (Atom)